Contacts
Get in touch
Close
kesalahan interview

Tiga Kesalahan Interview yang Sering Bikin HR Langsung Ilfeel

Banyak kandidat jago di CV, tapi ambyar pas interview. Kenapa?

CV udah rapi, portofolio kece, desain resume juga niat. Tapi begitu masuk ruang interview, baik online maupun offline, yang keluar justru gugup, jawaban nggak jelas, atau malah kesan asal-asalan.

Mushvi, HR kece dari Olakses sering banget nemuin kasus kayak gini. Tiga kesalahan ini jadi penyebab paling umum kenapa kandidat gagal bikin kesan pertama yang kuat di mata rekruter.

Dan kabar baiknya, semuanya bisa dihindari kalau tahu cara mainnya.

Berikut 3 kesalahan interview yang sering terjadi menurut Mushvi:

1. Terlambat Datang Interview (Online Maupun Offline)

Masih jadi kesalahan klasik yang sering banget kejadian.
Alasannya macem-macem. Macet, sinyal jelek, timezone keliru. Tapi di mata HR, keterlambatan sering dibaca sebagai tanda tidak profesional dan kurang menghargai waktu.

Padahal interview itu momen penting. Bukan cuma buat nunjukin skill, tapi juga menunjukkan sikap profesional.

Solusi praktis

  • Pasang alarm lebih dari satu

  • Cek koneksi, lokasi, dan link meeting sehari sebelum interview

  • Masuk 10 menit lebih awal buat nenangin diri dan siapin mental

2. Kurang Percaya Diri Saat Menjawab Pertanyaan

Banyak yang udah tahu jawabannya, tapi pas ditanya malah ngomongnya ragu-ragu atau terlalu pelan. HR jadi mikir, ini orang yakin nggak sih sama dirinya sendiri?

Masalahnya bukan cuma di isi jawaban. Tapi juga gimana cara penyampaiannya. HR pengen lihat energi dan kejelasan saat ngobrol.

Solusi praktis

  • Latihan jawab pertanyaan interview sambil direkam

  • Gunakan teknik STAR (Situation, Task, Action, Result) biar runtut dan jelas

  • Jangan fokus buat tampil sempurna, cukup tampil dengan percaya diri (just be yourself)

3. Nggak Tahu Apa-Apa Tentang Company dan Jobdesc

Datang interview tanpa riset bikin kesannya cuma asal apply.
Ada yang bahkan nggak ngerti perusahaannya bergerak di bidang apa, posisi yang dilamar ngapain aja, atau project apa yang sedang jalan.

Di mata HR, ini udah jadi sinyal bahwa kandidat kurang niat dan kurang siap.

Menurut Glassdoor, 80% recruiter menilai riset kandidat tentang perusahaan sebagai indikator utama keseriusan melamar .

Solusi praktis

  • Baca ulang job posting dan highlight poin penting

  • Cari info tentang perusahaan lewat website, media sosial, atau berita

  • Siapin minimal dua pertanyaan buat HR sebagai bukti bahwa serius dan antusias

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Olakses (@olakses.id)

Kesimpulan

Interview bukan soal siapa yang paling banyak hafalan, tapi siapa yang paling siap, paling otentik, dan tahu apa yang sedang dihadapi.

Tiga kesalahan tadi sering bikin proses interview jadi jebakan, padahal bisa dihindari dengan persiapan yang tepat dan mindset yang bener.

HR bisa bedain mana kandidat yang serius pengen kerja, dan mana yang cuma coba-coba.
Kalau pengen tampil maksimal dan ningkatin personal branding, pantengin terus konten Olakses. Masih banyak insight dari sudut pandang Mushvi yang bakal bantu ngadepin dunia kerja dengan lebih siap.